Jurusan ini memiliki Visi dan Misi Sebagai berikut :
Visi :
- tamatan memiliki kopetensi sesuai standar
- tamatan memiliki budi pekerti yang baik
- tamatan mampu bersaing untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja dan atau mandiri
- sekolah menjadi tempat pengembangan nilai-nilai budaya industri
Misi :
- meningkatkan kualitas pembelajaran
- meningkatakan kopetensi kejuruan peserta didik
- meningkatakan kegiatan unit produksi sekolah
- meningkatkan pelayanan kepada pelanggan internal maupun eksternal
- meningkatkan kopetensi tenaga kependidikan
- mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian pilihannya
- Membekali peserta didik agar mampu memilih karir,ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap propesional dalam bidang keahlian yang diminatinya
- Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dasar Kompetensi Kejuruan Busana Butik
STANDAR KOMPETENSI |
KOMPETENSI DASAR |
|
1.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
1.2 Melaksanakan prosedur K3 1.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup 1.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan. |
|
2.1 Mengidentifikasi jenis-jenis alat jahit
2.2 Mengoperasikan mesin dan menguji kinerjanya 2.3 Memperbaiki kerusakan kecil pada mesin 2.4 Memelihara mesin. |
|
3.1 Melakukan komunikasi di tempat kerja
3.2 Memberikan bantuan untuk pelanggan internal dan eksternal 3.3 Bekerja dalam satu tim. |
19.Kompetensi Kejuruan Busana Butik
STANDAR KOMPETENSI |
KOMPETENSI DASAR |
|
1.1 Memahami bentuk bagian-bagian busana
1.2 Mendiskripsikan bentuk proporsi dan anatomi beberapa tipe tubuh manusia 1.3 Menerapkan teknik pembuatan desain busana 1.4 Penyelesaian pembuatan gambar. |
|
2.1 Menguraikan macam-macam teknik pembuatan pola (teknik konstruksi dan teknik drapping)
2.2 Membuat pola. |
|
3.1 Mengelompokkan macam-macam busana wanita
3.2 Memotong bahan 3.3 Menjahit busana wanita 3.4 Menyelesaikan busana wanitadengan jahitan tangan 3.5 Menghitung harga jual 3.6 Melakukan pengepresan. |
|
4.1 Mengelompokkan macam-macam busana pria
4.2 Memotong bahan 4.3 Menjahit busana pria 4.4 Penyelesaian busana pria dengan jahitan tangan 4.5 Menghitung harga jual 4.6 Melakukan pengepresan. |
|
5.1 Mengelompokkan macam-macam busana anak
5.2 Memotong bahan 5.3 Menjahit busana anak 5.4 Menyelesaian busana bayi dengan jahitan tangan 5.5 Menghitung harga jual 5.6 Melakukan pengepresan. |
|
6.1 Mengklasifikasikan macam-macam busana bayi
6.2 Memotong bahan 6.3 Menjahit busana bayi 6.4 Menyelesaikan busana bayi dengan jahitan tangan 6.5 Menghitung harga jual 6.6 Melakukan pengepresan. |
|
7.1 Mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis
7.2 Mengindentifikasi pemeliharaan bahan tekstil 7.3 Menentukan bahan pelengkap. |
|
8.1 Mengindentifikasi hiasan busana
8.2 Membuat hiasan pada kain atau busana. |
|
9.1 Memeriksa kualitas bahan utama
9.2 Memeriksa kualitas bahan pelengkap 9.3 Memeriksa mutu pola 9.4 Memeriksa mutu potong 9.5 Memeriksa hasil jahitan. |
Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal
1. Membuat Tapis
Standar Kompetensi |
Kompetensi Dasar |
Membuat Sulaman Tapis | Macam Tusuk Hias Tapis
|
2. Membuat Sulaman Usus
Standar Kompetensi |
Kompetensi Dasar |
Membuat Sulaman usus | Teknik membuat usus
|
- Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan |
Pelaksanaan |
Layanan dan kegiatan pendukung konseling |
|
Ekstrakurikuler |
|
- Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan |
Contoh |
Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal |
|
Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus |
|
Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari |
|
- Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record(catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)